Film Deadpool & Wolverine menjadi salah satu tontonan paling dinanti tahun ini, menyatukan dua karakter ikonik Marvel dalam satu layar penuh aksi, humor gelap, dan tentu saja—darah di mana-mana. Kolaborasi ini bukan hanya soal perkelahian epik dan dialog sarkastik, tapi juga menjadi langkah penting dalam memperkenalkan Deadpool ke dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana film ini membawakan semua elemen tersebut secara utuh, Di kutip dari laman https://kritikfilm.id/, berikut Review Film Deadpool & Wolverine, simak sampai bawah!
Pertemuan Dua Antihero: Deadpool dan Wolverine
Wade Wilson alias Deadpool (diperankan oleh Ryan Reynolds) dan Logan alias Wolverine (diperankan oleh Hugh Jackman) memang sudah pernah tampil bersama dalam film X-Men Origins: Wolverine (2009), namun versi Deadpool saat itu jauh dari ekspektasi penggemar. Kali ini, penggemar mendapatkan versi terbaik dari keduanya: Deadpool yang penuh sarkasme dan kecerewetan khasnya, serta Wolverine dengan sikap dingin, brutal, dan emosional.
Film ini memanfaatkan perbedaan karakter keduanya dengan sangat cerdas. Deadpool yang blak-blakan dan tidak tahu batas menjadi kontras sempurna bagi Wolverine yang lebih pendiam dan cenderung serius. Interaksi mereka penuh dinamika, menciptakan momen-momen lucu sekaligus menyentuh, yang membuat penonton tidak hanya tertawa tapi juga merasa terikat secara emosional.
Aksi Brutal yang Tanpa Sensor
Seperti dua film Deadpool sebelumnya, film ini juga mempertahankan rating R dengan segala kebrutalannya. Darah muncrat, anggota tubuh terputus, dan humor dewasa tersaji tanpa kompromi. Namun kekerasan dalam film ini tidak hanya untuk sensasi; ia hadir sebagai bagian dari karakter dan konflik yang mereka hadapi.
Adegan pertarungan dirancang dengan koreografi memukau, menggabungkan kemampuan regeneratif Deadpool dan cakar adamantium milik Wolverine. Setiap perkelahian terasa personal dan intens, terutama saat keduanya harus bertarung satu sama lain sebelum akhirnya bersatu menghadapi musuh bersama.
Humor Gelap dan Meta Commentary
Salah satu ciri khas Deadpool adalah kemampuan untuk memecah dinding keempat (breaking the fourth wall), dan hal ini tetap menjadi kekuatan utama dalam film ini. Deadpool tidak hanya mengomentari kejadian dalam film, tapi juga menyindir Marvel, Disney, bahkan Hugh Jackman sendiri.
Humor yang digunakan tidak selalu ringan—banyak di antaranya bersifat satir, vulgar, dan menyentil isu-isu budaya populer. Meski begitu, semuanya terasa pas dan tidak dipaksakan, terutama karena disampaikan dengan chemistry yang kuat antara Reynolds dan Jackman.
Memperluas Semesta Marvel dengan Cara Tak Biasa
Film ini juga menjadi titik penting bagi kelanjutan Marvel Cinematic Universe, terutama setelah adanya konsep multiverse dalam film-film sebelumnya. Kehadiran Deadpool membuka kemungkinan eksplorasi karakter dan dunia yang sebelumnya berada di luar jangkauan MCU.
Tanpa memberikan terlalu banyak spoiler, bisa dikatakan bahwa film ini tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga membawa implikasi besar untuk semesta Marvel ke depan. Cameo kejutan, alur lintas dimensi, dan referensi ke film-film lama menjadikan film ini sebagai perayaan besar bagi para penggemar setia Marvel.
Film yang Tidak Boleh Dilewatkan
Deadpool & Wolverine bukan hanya film aksi biasa. Ia adalah perpaduan sempurna antara kekerasan, tawa, dan kisah persahabatan dua karakter yang tidak pernah kita bayangkan bisa benar-benar akur. Dengan naskah tajam, aksi seru, dan interaksi karakter yang kuat, film ini menjadi salah satu rilisan terbaik Marvel dalam beberapa tahun terakhir.